Efek Dari Dollar Naik, Biaya Produksi Kaos Distro Meningkat

Inilah Dampak Kenaikan Dollar Pada Bisnis Clothing

Mungkin sebagian besar orang tidak mengetahui akan hal ini, dan hanya bisa membeli tanpa mengetahui apa yang terjadi, Indonesia dilanda kecemasan atas meningkatnya harga dollar, yang dimana kurs IDR mengalami penurunan terhadap dollar yang membuat perdagangan di bidang tekstil mengalami kenaikan di bagian biaya produksi dan bahan baku.

bisnis clothing mengalamik kenaikan biaya produksi paska kenaikan dollar


Kenaikan ini berdampak pada harga jual produk, tidak hanya itu selain dari kenaikan harga, juga mengalami penurunan omset di karenakan orang tidak membeli produk yang di produksi, karena harga nya yang tidak bisa di terima oleh pasar.

Di dunia tekstil memang tidak bisa lepas dari yang namnaya dollar yang dimana hampir beberapa perusahaan yang bergerak di bidang tekstil menggunakan pembayaran bahan baku ataupun pemberian harga jual dan harga beli mengacu pada dollar.

Disini membuat kenaikan biaya produksi yang cukup signifikan, dimana pembelian bahan baku yang mengalami peningkatan dan juga biaya produksi jadi meningkat cukup besar dan ini yang membuat harga di pasaran menjadi berubah cukup besar.

Kenapa kaos distro juga mengalami kenaikan harga, karena untuk prosuksi kaos distro sendiri menggunakan material bahan catton combed yang mayoritas mengalami kenaikan harga dari pabriknya, sehingga untuk biaya produksi di konveksi juga mengalami kenaikan harga.

Memang tidak semua mengaami kenaikan tapi hampir 70% mengalami kenaikan, apalagi untuk warna putih, banyak dari kaos distro yang menggunakan bahan catton warna putih mengalami kenaikna harga hampir IDR 5.000 - 10.000, dan ini membuat konsumen menjadi enggan untuk membeli nya.

Memang ini menjadi ujian terberat untuk para pebisnis di bidang clothing apalagi untuk pebisnis pemula, yang baru saja belajar mengembangkan bisnis clothingnya. Ini bisa di bilang dampak yang cukup besar bagi para pebisnis pemula di bidang clothing.

Tak heran banyak dari pebisnis pemula di bidang clothing mengalami penurunan omset dan bahkan ada yang mengalami kebangkrutan karena susah untuk menjual produk, selain dari menurun nya permintaan pasar, daya saing ,perang harga juga membuat tergerus nya para pebisnis pemula di persaingan dagang bidang clothing.

Perang Harga

Tak heran apabila banyak perang harga di beberapa minggu kebelakang, karena banyak pebisnis yang ingin mengeluarkan barangnya guna menutupi biaya oprasional dan menjelankan cashflow mereka.

Permintaan Pasar Menurun

Banyak kebutuhan yang harus di dahulukan, dan clothing menjadi mengalami penurunan karena untuk menjual fashion adalah barang yang awet dan ini membuat penurunan daya beli dan penurunan permintaan pasar.

Persaingan Semakin Ketat

banyak pebisnis besar yang langsung menjual barang ke and user atau konsumen sehingga banyak toko, reseller, maupun penjual tanggan kedua mengalami penurunan omset. Daya saing yang semakin ketat membuat para pebisnis modal kecil menjadi sulit bergerak.

Kenaikan dollar ini memiliki dampak yang cukup signifikan untuk bisnis yang bergerak di bidang tekstil / garment, dan tak heran apabila banyak pebisnis clothing yang kebingungan akan hal tersebut.

Tapi untuk kamu yang berbisnis di bidang clothing apalagi untuk pebisnis pemula di bidang clothing, jangan terlalu khawtir untuk kenaikan dollar ini, apabila bisa menguasai pasar maka kenaikna dollar tidak akan terlalu berdampak besar untuk perkembangan bisnis kamu.

Dan perlu meemberikan edukasi kepada konsumen bahwa harga modal mengalami kenaikan sehingga harga jual juga mengalami perubahan.

Jangan lupa untuk terus berinovasi dalam bisnis ini guna bisa menyesuaikan permintaan pasar dan juga bisa menjalankan cashflow seperti biasanya.

No comments:

Post a Comment